Pesan Ortu
Wahai
anakku,.. bertakwalah kepada Allah!
Wahai
anakku...
Sesungguhnya
Rabmu mengetahui apa yang kamu betikkan dalam hatimu, dan Dia mengetahui apa
yang engkau ucapkan dengan lisanmu, dan Dia melihat terhadap segala amalanmu,
maka bertakwalah kamu kepada Allah wahai anakku, dan berhati-hatilah kamu
terhadap pengawasan-Nya pada saat kamu dalam keadaan yang tidak diridhai
oleh-Nya.
Hati-hatilah
kamu dari kemurkaan Rabbmu, yang mana Dialah yang telah menciptakanmu dan
memberikan rizki kepadamu serta yang telah mengaruniai kamu akal yang dapat
kamu gunakan di dalam kehidupanmu. Bagaimana perasaanmu ketika bapakmu melihat
dirimu dalam keadaan melanggar perintahnya? Apakah kamu tidak khawatir nantinya
bapakmu akan menghukummu? Maka jadikanlah perasaanmu sama seperti itu [bahkan
lebih] kepada Allah, karena Dia dapat melihat dirimu disetiap kesempatan yang
kamu tidak dapat melihat Dia! Maka janganlah kamu anggap enteng pada perkara
apapun juga yang kamu telah dilarang darinya!
Wahai
anakku..
Sesungguhnya
Rabmu sangat dahsyat murka-Nya, siksa-Nya teramat pedih, maka hati-hatilah kamu
wahai anakku, dan takutlah kamu terhadap kemurkaan-Nya, dan janganlah kamu
terlena oleh kasih sayang Rabbmu dan sesungguhnya Allah menangguhkan
(siksa-Nya) bagi orang yang berbuat dzalim, sampai-sampai jika Dia menyiksa
orang tersebut, niscaya Dia tidak akan melepaskannya.
Wahai
anakku...
Sesunguhnya
di dalam ketaatan kepada Allah ada kelezatan dan kebahagiaan yang tidak akan
dapat dirasakan kecuali dengan mencobanya.
Maka,
wahai anakku...
Pergunakanlah
ketaatan kepada Allah sebagai bahan ujian pada setiap harinya supaya engkau
dapat merasakan kelezatan, dan supaya engkau dapat merasakan kebahagiaan ini,
niscaya kamu dapat mengetahui keikhlasan dirku di dalam menasehatimu.
Wahai
anakku..
Sesungguhnya
engkau akan mendapati rasa berat hati di dalam ketaatan kepada Allah pada
pertama kalinya, maka pikullah beban berat ini, dan bersabarlah padanya, sampai
ketaatan tersebut engkau rasakan menjadi rutinitas yang dapat dijinakkan.
Wahai
anakku...
Lihatlah
kepada dirimu ketika dulu kamu berada di bangku (sekolah); kamu belajar membaca
dan menulis, dan kamu diperintahkan supaya menghafal Al-Qur'anul Karim dengan
mendiktekannya, bukankah kamu dulu di sana benci terhadap bangku (sekolah)
serta gurunya, dan kamu berangan-angan supaya cepat berakhir? Nah, pada hari
ini kamu telah mencapai kedudukan yang mana kamu dapat mengetahui faedah
kesabaran dalam belajar di bangku (sekolah), dan engkau telah tahu bahwa
pengajarmu dulu berusaha untuk kebaikan dirimu.
Maka,
wahai anakku...
Dengarkanlah
nasehatku, dan bersabarlah di atas ketaatan kepada Allah sebagaimana engkau
sabar dalam belajar di bangku (sekolah), niscaya nanti engkau akan mengetahui
faedah dari nasehat ini, serta akan tampak jelas bagimu apabila hidayah telah
membantu untuk beramal dengan nasehat ustadzmu.
Wahai
anakku...
Janganlah
kamu sekali-kali beranggapan bahwa bertakwa kepada Allah adalah shalat, puasa,
dan semisalnya dari berbagai ibadah (yang dhahir) saja. Bahwa sesungguhnya
bertakwa kepada Allah mencakup segala sesuatu, maka bertakwalah kamu kepada
Allah pada (hak-hak) saudara-saudaramu, janganlah kamu sakiti salah seorang
dari mereka, dan bertakwalah kamu kepada Allah pada (hak-hak) negerimu:
Janganlah kamu khianati dia dan jangan kamu biarkan musuh menguasainya, serta
bertakwalah kamu pada (hak-hak) dirimu, janganlah kamu sia-siakan waktu sehatmu
dan janganlah kamu berperilaku kecuali perilaku yang mulia.
Wahai
anakku..
Rasulullah
saw telah bersabda: "Bertakwalah kamu dimanapun kamu berada, dan iringilah
kejelekan itu dengan kebaikan, niscaya (kebaikan tersebut) akan menghapusnya,
dan pergaulilah orang-orang dengan akhlak yang baik" [1]
(Diambil
dari "Washaya al-Aba' Lil Abna", penulis: Syaikh Ahmad Syakir, edisi
bahasa Indonesia:"Duhai anakku.. Dengarlah nasehatku!" Penerbit:
Al-Haura)
-------------------------------
[1]
HR Ahmad, Tirmidzi dan Al-Hakim dengan sanad yang hasan
0 Response to "Pesan Ortu"
Posting Komentar