Hilangkan Rasa Takut Padanya
Takut
adalah sifat atau tabiat alamiah yang ada pada setiap diri manusia. Ketakutan
sebenarnya merupakan suatu keadaan yang dapat membantu individu melindungi
dirinya dari suatu bahaya, sekaligus memberi pengalaman baru.
Pada sejumlah balita,
wajar jika dihinggapi perasaan takut. Meski boleh dibilang wajar, tapi bila
sudah berlebihan perasaan takut yang hinggap pada anak tak boleh dibiarkan.
Sifat takut yang akut bisa berakibat buruk bagi perkembangan perilaku anak.
Bisa jadi, bila tidak segera diatasi, ia akan mengalami fobia.
"Saat anak takut, hendaknya orangtua jangan
memarahinya. Tapi,
berikan ia keterangan dan yakinkan kalau ia berada
pada suasana yang aman dan damai. Yakinlah, tak ada yang perlu ditakuti. Sebab,
saat anak merasa aman dengan dirinya sendiri maupun lingkungannya, hilanglah
rasa takut tadi. Tentu saja ini memerlukan dukungan orang tua," papar Leni
Sinto Rini.
Mengatasi Delapan Jenis
Ketakutan Anak:
1.
Takut berpisah
Biasanya
anak selalu cemas saat berpisah dengan orang terdekatnya, walau hanya sesaat.
Cara
mengatasi: Jelaskan pada buah hati, mengapa ibu harus pergi. Begitu juga
penjelasan tentang waktu, meski anak pada usia ini belum sepenuhnya mengerti,
dan gunakan bahasa yang mudah dimengerti. Bila terlambat, telpon ke rumah dan
kabari rumah.
2.
Takut orang asing
Pada
usia awal ia mau dengan siapapun. Namun pada usia 8-9 tahun mulai muncul
ketakutan. Ini normal karena anak sudah mengenali orang. Ia mulai sadar, mana
orangtuanya dan mana orang lain.
Cara
mengatasi: Dengan berjalannya waktu pada usia balita rasa takut terhadap orang
lain sudah mulai berangsur hilang. Karena anak sudah bereksplorasi dan dia
sudah memperoleh cukup pengetahuan yang menyadari bahwa tak semua orang asing
itu menjadi ancaman.
3.
Takut dokter
Anak
pernah mengalami hal yang tak mengenakkan, seperti disuntik. Karenanya, ia jadi
takut kepada sosok tertentu. Belum lagi kalau orang tua rajin
"mengancam" setiap kali anak dianggap nakal.
Cara
mengatasi: Izinkan anak membawa benda atau mainan kesayangannya saat dating ke
dokter sehingga ia merasa aman dan nyaman. Di rumah disediakan permainan
perangkat dokter. Dan secara berkala ajak anak ke dokter, dan tak ada salahnya
untuk mengajaknya saat orang tua atau adik/ kakak berobat ke dokter. Berikan informasi
bagaiman dan ke mana ia harus pergi apabila sakit.
4.
Takut hantu
Sebab
anak takut hantu adalah ancaman orangtua atau dari apa yang dia lihat di
televise.
Cara
mengatasi: jauhkan anak dari tontonan film-film misteri. Orang tua pun jangan
pernah menakut-nakuti anak hanya demi kepentingannya. Lebih baik anak
dikondisikan dengan pendekatan cerita-cerita religius yang semakin menambah
nilai mentalitas keberaniannya.
5.
Takut gelap
Sebabnya
adalah anak trauma karena sering dihukum/ dikurung di ruang gelap. Ini bisa
membekas hingga dia dewasa.
Cara
mengatasi: Saat tidur malam, jangan biarkan kamar anak dalam keadaan gelap
gulita, tapi biarkan lampu tidur menyala. Selain itu sugestikan keberanian anak
dengan mengajari doa-doa.
6.
Takut berenang
Mungkin
ini terjadi kaena ia tersedak atau nyaris tenggelam saat berenang.
Cara
mengatasi: Lakukan pembiasaan secara bertahap. Biarkan anak sekedar berendam
dan bermain air, juga masukkan ikut klub renang. Sering mengajaknya berenang
dan dibangun keyakinan bahwa berenang itu menyenangkan dan jangan dipaksa atau
dimarahi atau melecehkan rasa takutnya.
7.
Takut serangga
Mungkin
karena ia menemukan benyak hal yang membuatnya takut.
Cara
mengatasinya: Berilah pengenalan tentang alam binatang pada anak. Tak perlu
kelewat detail. Tugas orang tua sebatas memahami ketakutan anak sekaligus
membantunya merasa aman. Jangan dipaksa untuk memegang, tetapi biarkan dengan
sendirinya ia tertarik. Jika anak memang takut kala ada serangga yang terbang
di dekatnya, bantulah untuk mengusir bersama.
8.
Takut masuk sekolah
Tak mudah melepas anak usia balita masuk
sekolah. Sebab, ia harus beradaptasi. Dari orang tua juga kadang ada
kekhawatiran untuk melepas anaknya sekolah.
Cara
mengatasi: Orang tuanya tetap perlu mengantar anak ke sekolah. Sebab, ini
menyangkut soal pembiasaan. Kalaupun di hari-hari berikutnya ada
sekolah-sekolah yang bersikap tegas hanya, membolehkan orang tua menunggu di
luar, sampaikan informasi ini pada anak. Guru pun harus bisa menarik perhatian
anak agar tidak terfokus pada ketiadaan pendampingan orang tuanya dengan
bermain. Saat asyik bermain dengan teman-temannya, tentunya ia akan lupa.
0 Response to "Hilangkan Rasa Takut Padanya"
Posting Komentar