Obat cinta yang menjauhkan dosa dan maksiat dari Hamba


Yang menjadi pertanyaan sekarang, adakah obat bagi penyakit yang sangat berbahaya dan akut ini?
Adakah jampi untuk mengusir "sihir" yang mematikan ini?
Upaya apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini?

Jawabannya, semuanya itu ada obatnya. Pengobatan terhadap penyakit ini bisa dilakukan melalaui dua cara;

Pertama; Menghancurkan semua penyakitnya sebelum menyerang.(mencegah)
Cara untuk mencegah serangan penyakit ini ada dua;

  1. Menundukkan Pandangan

Banyak sekali manfaat yang bisa dipetik dari menundukkan pandangan ini di antaranya;

Pertama; menjalankan perintah Allah merupakan inti dari kebahagian hamba dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Kedua; mencengah dari anak panah yang beracun.

Ketiga; menjadikan hati dekat dengan Allah. Sebab, mengumbar pandangan akan memacahkan hati dan menjauhkan hati dari Allah.

Keempat; meneguhkan dan menghibur hati. Sebaliknya, mengumbar pandangan akan melemahkan dan menyebabkan kesedihan hati.

Kelima; melahirkan cehaya dalam hati. Sebaliknya, mengumbar pandangan bisa menyebabkan hati menjadi gelap gulita.

Keenam; melahirkan firasat yang benar yang bisa membedakan antara yang benar dan yang bathil.

Ketujuh; menjadikan hati teguh dan berani.

Kedelapan; mencegah masuknya setan ke dalam hati karena setan masuk dan menembus ke dalam jiwa bersamaan dengan pandangan.

Kesembilan; memberikan kesempatan bagi hati untuk berpikir mengenai berbagai kemaslahatannya. Sebaliknya, mengumbar pandangan bisa menimbulkan lupa akan hal itu serta menjadi penghalang untuk meraihnya.

Kesepuluh; di antara hati dan mata itu terdapat jalan masuk yang menghubungkan antara keduanya. Jika salah satunya baik, maka yang lain akan menjadi baik pula; dan jika salah satunya buruk, maka yang lain juga rusak. Jika hati rusak, pandangan turut rusak. Demikian juga, jika pandangannya rusak, hatinya turut rusak pula.

  1. Menyibukkan hati dengan hal yang dicintai.

Sesungguhnya, jiwa tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintai kecuali karena ada hal lain lagi yang juah lebih dicintainya dari pada yang ditinggalkannya. Atau, khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan yang bisa membahayakan dirinya karena bisa menghilangkan sesuatu yang dicintainya itu.
Dalam keadaan seperti ini, seseorang membutuhkan dua hal. Jika ia sampai kehilangan keduanya, atau salah satunya, maka hal itu tidak akan berguna baginya.
Pertama; pandangan hati yang benar, yang bisa membedakan antara tingkatan-tingkatan sesuatu yang dicintainya dan sesuatu yang dibenci. Dengan demikian, ia bisa mengutamakan atau memilih yang paling tinggi nilainya untuk ia cintai daripada yang lebih bawah nilainya. Demikian juga, jika terpaksa, ai akan mendapatkan resiko yang lebih ringan di antara hal-hal yang tidak ia sukai.

Kedua; kekuatan tekad dan kesabaran yang memungkinkannya melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan.


Kedua; mencabut penyakit setelah ia menimpa.

Syirik dalam hal cinta

Yang menjadi akar syirik kepada Allah adalah syirik dalam hal cinta, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah; (Al-Baqarah [2]; 165)
Mengingat bahwa yang menjadi kehendak Allah dari makhluk-Nya adalah agar mereka memurnikan cinta ini hanya kepada-Nya, maka Allah menolak keras setiap orang yang menjadikan kekasih, penolong, atau memberi syafa'at selain-Nya. Allah berfirman (QS. As-Sajdah; 4)
Maksudnya adalah bahwa hakikat 'ubudiyah itu tidak akan terwujud jik disertai kemusyrikan kepada Allah dalam hal cinta. Ini berbeda sekali dengan mencintai sesuatu demi kecintaan kepada Allah. Yang kedua ini merupakan bagian dari konsenkuensi 'ubudiyyah. Mencintai Rasulullah, dan bahkan mendahulukan kecintaan kepada beliau dari pada diri sendiri, orang tua, dan anak-anak merupakan suatu keharusan, dimana keimanan itu tidak akan sempurna kecuali dengannya. Sebab, mencintai Rasulullah menjadi bagian dari kecintaan kepada Allah (karena Allah memerintahkan demikian). Demikian juga segala bentuk kecintaan demi dan untuk Allah.


cinta yang bermanfaat
  1. Cinta kepada Allah
  2. kecintaan khusus kepada firman Allah dan kepada Rasulullah
  3. mencintai Isteri maupun Suwami




Read Users' Comments (0)

0 Response to "Obat cinta yang menjauhkan dosa dan maksiat dari Hamba"

Posting Komentar