Hijab Di Dunia Modern
Wanita-wanita
Barat percaya bahwa mereka mempunyai kebebasan untuk melakukan apa yang
diinginkan. Ia merasa demikian karena telah begitu lama dan panjang
memperjuangkan wanita dalam mendapatkan haknya untuk memilih, hak untuk bekerja
dan mempunyai kehidupan sendiri, hidup mandiri dan diakui atau dihargai oleh
masyarakat sebagi orang yang mempunyai kemampuan dan kecantikan. Untuk mencapai
atau mendapatkan haknya itu maka wanita tersebut harus dapat menyesuaikan diri
dalam masyarakat maupun dalam lingkungan tempat kerjanya dngan cara
misalnya menata gaya rambutnya,
berdandan dan memakai baju yang cocok untuknya. Apabila ia berangkat kerja ia
merasa bahwa perhatian semua orang tertuju padanya dan semua orang
memandangnya. Ia merasa bahwa ia adalah pusat perhatian dan ia berfikir bahwa ‘
semua mata tertuju padaku dan aku menyukainya’.
Sementara
wanita lainnya yang hidup di negeri Barat, selalu bertanya tentang bagaimana
cara berpakaian, dalam kehidupan sehari-harinya, dan bertanya-tanya apakah
pakaian gelapnya dapat melindunginya dari kekejaman dan keburukan hidup ini. Rasa ketakutan senantiasa mengelilinginya;
namun ia tetap melakukan aktivitasnya dan terus maju dengan tenang dan mudah.
Hal ini karena kedamaian yang di dapat dari ‘kerudungnya’ besar sekali. Beda
sekali dengan wanita-wanita Barat yang selalu ingin jadi pusat perhatian. Ini
karena ia adalah seorang muslimah, dan muslimah yang memakai ‘hijab’.
Wanita yang
menutup tubuhnya dari atas sampai bawah, bukanlah hal yang aneh lagi di
kota-kota besar di Barat, tapi masih begitu banyak yang belum mengetahui apa
makna dan alasan mengapa wanita tetap memakai pakaian seperti itu. Sementara
yang lainnya menganggap bahwa hal tersebut merupakan suatu pemaksaan atau
penindasan Islam terhadap wanita. Akan tetapi bagi seorang muslimah, dia
menganggap bahwa akhirnya Islam akan tersebar ke seluruh pelosok dunia. Allah
berfirman di dalam Al Qur'an :
“Katakanlah kepada wanita
yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kerudungnya dari leher hingga dadanya"
(QS. 24:31)
Sejak
kemunculan hijab di Barat maka pemberantasan/penghilangan pemakaian hijab
datang terus menerus. Kemunafikan negeri Barat sudah terbukti jelas selama
bertahun-tahun bahwa mereka memerangi Islam dan Hijab. Meskipun ada usaha
penentangan ini, wanita-wanita pemakai hijab pun semakin bertambah. Dalam
bahasa Arab, hijab adalah pakaian untuk menutupi atau menyembunyikan seseorang
dari pandangan ghairu muhrim (yaitu seseorang yang dapat kamu nikahi misalnya
sepupumu) dan itu merupakan kewajiban. Allah berfirman:
“Hai Nabi, katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka (apabila keluar rumah atau
berada di antara laki-laki). Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal (menjadi seorang muslim)” (QS. 33:59).
Juga dikisahkan
dalam hadist Rasulullah SAW:
“Aisyah melaporkan bahwa Asma’
putri Abu Bakar masuk ke rumah Rasulullah SAW dengan memakai pakaian yang
tipis. Kemudian Rasulullah SAW memalingkan wajahnya seraya berkata: “Wahai
Asma’ jika seorang wanita telah baligh (dewasa), maka tidak boleh terlihat
sesuatu apapun dari dirinya kecuali ini dan ini” Dan beliau menunjuk kepada
wajah dan telapak tangannya”. (HR. Abu Dawud).
Hijab
haruslah menutup seluruh tubuh wanita. Dan hijab itu bukan berupa kain yang
tipis yang sering wanita pakai dan mereka anggap bahwa mereka sudah menjalankan
kewajiban Islam. Sepotong pakaian tipis di kepala tidak dapat menyembunyikan
rambutnya yang keluar dan hal itu menyebabkan perselisihan sampai sekarang.
Hijab tidak boleh terlalu mencolok, tipis atau transparan atau penuh gambar dan
hiasan. Sesungguhnya Islam memerintahkan wanita untuk memakai khimar (kerudung
atau penutup kepala dan dada) dan “jilbab” (sejenis pakaian longgar yang
menutup semua auratnya dan pakaian sehari-harinya) ketika di luar rumah.
Wanita muslim
yang memakai pakaian Islami, bukan untuk alasan apapun melainkan untuk mendapat
kemuliaan dari Sang Pencipta, Allah SWT. Mereka melaksanakan perintah Allah SWT
yaitu:
“Dan tidak Aku ciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (QS. 51:56)
Bagaimanapun
wanita modern, ia tidak mengikuti aturan-aturan Sang Pencipta. Malahan ia hidup
dalam suatu sistem masyarakat yang saat
ini mempunyai aturan-aturan yang sebenarnya membebankan atau mengganggunya. Ia
pun tidak punya waktu untuk memikirkannya bahkan bagaimana cara berpakaian. Ia
bahkan memamerkan tubuhnya di poster-poster, plakat-plakat besar, televisi,
majalah, dan surat-surat kabar. Sering juga ia dijadikan sebagai model
untuk mempromosikan produk make-up, parfume, mobil, pakaian bahkan ice cream.
Kadang ia dijadikan sebagai penjual dari produk barang dagangan dan kerajinan
tapi mereka mengatas namakan semua
itu sebagai suatu seni, sebuah kebebasan dan sebuah kemerdekaan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Akan ada diantara umat penerusku, wanita yang memakai baju tapi
telanjang dan di atas kepala mereka (akan terlihat seperti) punuk unta. Maka
sungguh terkutuklah mereka.” (HR. Muslim).
Sebaliknya, seseorang yang merasa dirinya sebagai wanita yang memiliki
kebebasan, sebenarnya dia adalah korban dan budak dari masyarakat modern. Dan
wanita muslim terbebas dari sistem seperti ini.
Banyak faedah yang didapat dari menutup aurat, antara
lain orang-orang akan menghadapinya dengan sikap penuh kejujuran. Ia akan
dikenal karena kepandaiannya, intelektualnya, dan kepribadiannya, bukan dikenal
karena bentuk tubuhnya, kecantikannya atau model rambutnya. Jatuhnya martabat
wanita Barat adalah karena mereka selalu menjadi korban dari pelecehan seksual
dan mereka dipaksa untuk mengikuti cara/kebiasaan-kebiasaan penganut teori
kebebasan yang muncul pada saat ini.
“Hijab” membebaskan wanita dari
perbudakan ini. Hijab menjauhkan manusia dari kepatuhan pada manusia menuju
kepatuhan kepada Sang Maha Sempurna, yaitu Allah SWT.
Memakai hijab
bukanlah perbuatan yang sia-sia. Seorang wanita mungkin menerima banyak cobaan
dan godaan karena kepatuhannya kepada Allah SWT. Akan tetapi jika dia
menunaikan kewajibannya maka tidak akan dianiaya oleh Allah SWT. Allah SWT
berfirman:
“Barangsiapa yang mengerjakan
amal-amal sholeh, baik ia laki-laki maupun perempuan sedang ia orang yang
beriman, maka mereka masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau
sedikitpun”. (QS. 4:124).
Dan bagi siapa saja yang tidak
patuh pada hukum-hukum Sang Pencipta dan takut kepada manusia maka mereka
adalah orang-orang yang merugi. Sebagaimana yang Allah SWT jelaskan dalam QS.
3:85:
“Barangsiapa mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi”.
Akan tetapi siapa yang mencari
ridho Allah SWT dengan mematuhi segala perintah-Nya, maka mereka termasuk
orang-orang yang beruntung sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. 55:60:
“Tidak ada balasan kebaikan
kecuali kebaikan pula”.
0 Response to "Hijab Di Dunia Modern "
Posting Komentar